2 taun sudah lamax kita bersama...
walalu kadang ku membuat kau sedih...
pasti akhirnya nanti kan di akhiri dengan senyuman,,,
tapi kini tiada lagi senyuman itu untuku.
karna senyuman itu tlah kau berikan kepada.....
aku tau kau sekarang bosan dengan ku.
dan aku pun tau hatimu sekarang bukan hanya untuk ku lagi..
aku binggung dengan sifat mu.dan apa yang sedang dalam pikiranmu saat ini....
sallu dan sallu berfikiran NEGATIF tetang ku. :((
mendhesak. terus mendhesak tuk membuat ku berkata "IYA"...
apa salah ku???
dan apa mau mu......???
.......
MUNGKIN suatu saat nanti kau akan menyesal....
dan akan menyadari ...
bahwa sesungguhnya ku benar-benar mencintai mu dan menyanyangimu......
<\3
semoga dengan cara ini kau bisa dapat lebih dewasa' dan bisa belajar menyadari kesalahan sendiri....
th'x for all Ai.
16.09.08
08.12.10 'padahal besokx hari ulang tahun ku :( hhmmmmmmmmm ya allahh...
sendiri,sendiri dan sendiri T.T
SCREAMO lagi CURHAT' dan SALING BERBAGI CERITA MAMEN!!
Ini hanya lah sekedar cerita'tentang hidupku maupun dalam hal bercinta (NB :terserah kaliaan entah anggepan kaliaan ini lebay ato norak.. makasih :)
Kesendiriaan.
Di kesepian malam aku sendiri
Fikiran menerawang menjelajah angkasa
Ingin rasanya kubuka semua tabir gelap
Sehingga bisa kunikmati indahnya rembulan
Beserta gemerlapnya selaksa bintang
Semilir angin berhembus perlahan-lahan
Seolah tak ingin mengusikku dari lamunan
Pucuk-pucuk daun menari penuh kemesraan
Seakan tiada bosan untuk selalu menghibur
Semua gundah dan keresahan hatiku
Ketika malam semakin larut
Aku sadari akan kesenmdirianku
Semuanya memang penuh ketidakpastian
Kecuali…. Bisa kunikmati sisa hidup ini
Dengan cinta dan kasih sayang
Dimana semuanya serba tulus
Dimana semuanya serba ikhlas
Dimana semuanya penuh kerelaan
Tanpa pamrih dan pengharapan
NB :maav klo kata-kata gue agak lebay
Fikiran menerawang menjelajah angkasa
Ingin rasanya kubuka semua tabir gelap
Sehingga bisa kunikmati indahnya rembulan
Beserta gemerlapnya selaksa bintang
Semilir angin berhembus perlahan-lahan
Seolah tak ingin mengusikku dari lamunan
Pucuk-pucuk daun menari penuh kemesraan
Seakan tiada bosan untuk selalu menghibur
Semua gundah dan keresahan hatiku
Ketika malam semakin larut
Aku sadari akan kesenmdirianku
Semuanya memang penuh ketidakpastian
Kecuali…. Bisa kunikmati sisa hidup ini
Dengan cinta dan kasih sayang
Dimana semuanya serba tulus
Dimana semuanya serba ikhlas
Dimana semuanya penuh kerelaan
Tanpa pamrih dan pengharapan
NB :maav klo kata-kata gue agak lebay
Sepi yang ku rasa
adakah sunyi itu sepi
dan sepi itu sunyi
Ketika hasrat terbelenggu oleh ketidakberdayaan sebuah hati
Ketika hati tak mampu lagi berbisik ke dalam nurani
Tuhan. . .
Bebaskanlah aku kedalam sebuah alam
Tempat dimana terdapat angin berhembus membelai dedaunan
Tempat dimana bintang-bintang bertaburan menghiasi malam
Berbisiklah kepadaku Tuhan
Tentang dongeng-dongeng kebahagiaan tak tertuliskan
Tentang mimpi-mimpi indah dan harapan
Hingga tiada lagi belenggu yang memenjarakan hati
Hingga tiada lagi sakit dan duka yang selalu menyiksa
Berjalanlah….
Dalam pelupuk desah
Yang merayap ditepi dinding hati yang merajai sepi
Berjalanlah….
Demi sepenggal waktu
Dan sedetik kisah
Tertuang dalam denting yang berdetak
Dan rintihan yang terukir
dalam detik yang menanti
Kurajai sepi yang menepi
Ditepi balutan belulang kisah kasihku
Aku tak pernah terasingkan
Walaupun terasing telah mengasingkanku
Aku tak pernah terpuruk
walaupun keterpurukan telah memurukku
Aku hanya memandang
Tanpa keinginan untuk melihat
Kosong memang….
Tapi aku telah menemukan sesuatuku
Kecil memang….
Tapi dia yang menuntunku menemukan keindahan
Aku tak peduli
Bila mana tak ada yang mengerti
Biar saja aku mati oleh sepi
Sendiri menikmati indahnya mimpi
Sendiri merasakan luka hati
Mengenang cinta yang telah pergi
Perempuan terpilihku
Tak pernah betah di hatiku Kenapa…?
Mungkin….
Terlalu banyak pilihan
Atau mungkin…
Aku tak boleh memilih
Agar aku dapatkan perempuan terpilih…
Apakah selamanya aku takkan pernah dapat tuliskan kata bahagia
Karena kebahagiaan itu selalu menjauh
Haruskah setiap kata yang meluncur adalah kepedihan
Haruskah setiap kata adalah air mata yang mengering
Atau peluh yag terus bercucuran bersama gelap dan sepi
Apakah selamanya aku takkan dapat ucapkan kata bahagia
Entahlah…?
dan sepi itu sunyi
Ketika hasrat terbelenggu oleh ketidakberdayaan sebuah hati
Ketika hati tak mampu lagi berbisik ke dalam nurani
Tuhan. . .
Bebaskanlah aku kedalam sebuah alam
Tempat dimana terdapat angin berhembus membelai dedaunan
Tempat dimana bintang-bintang bertaburan menghiasi malam
Berbisiklah kepadaku Tuhan
Tentang dongeng-dongeng kebahagiaan tak tertuliskan
Tentang mimpi-mimpi indah dan harapan
Hingga tiada lagi belenggu yang memenjarakan hati
Hingga tiada lagi sakit dan duka yang selalu menyiksa
Berjalanlah….
Dalam pelupuk desah
Yang merayap ditepi dinding hati yang merajai sepi
Berjalanlah….
Demi sepenggal waktu
Dan sedetik kisah
Tertuang dalam denting yang berdetak
Dan rintihan yang terukir
dalam detik yang menanti
Kurajai sepi yang menepi
Ditepi balutan belulang kisah kasihku
Aku tak pernah terasingkan
Walaupun terasing telah mengasingkanku
Aku tak pernah terpuruk
walaupun keterpurukan telah memurukku
Aku hanya memandang
Tanpa keinginan untuk melihat
Kosong memang….
Tapi aku telah menemukan sesuatuku
Kecil memang….
Tapi dia yang menuntunku menemukan keindahan
Aku tak peduli
Bila mana tak ada yang mengerti
Biar saja aku mati oleh sepi
Sendiri menikmati indahnya mimpi
Sendiri merasakan luka hati
Mengenang cinta yang telah pergi
Perempuan terpilihku
Tak pernah betah di hatiku Kenapa…?
Mungkin….
Terlalu banyak pilihan
Atau mungkin…
Aku tak boleh memilih
Agar aku dapatkan perempuan terpilih…
Apakah selamanya aku takkan pernah dapat tuliskan kata bahagia
Karena kebahagiaan itu selalu menjauh
Haruskah setiap kata yang meluncur adalah kepedihan
Haruskah setiap kata adalah air mata yang mengering
Atau peluh yag terus bercucuran bersama gelap dan sepi
Apakah selamanya aku takkan dapat ucapkan kata bahagia
Entahlah…?
Tersenyum di atas air mata yang sepi
hari-hari ku yang sepi…
telah membawa hidupku dalam kesedihan..
canda tawa yang dulu ada..
telah terbawa jauh oleh rasa cintaku padamu…
aku hanya bisa berharap..
kau akan tau dan mengerti…
memahami dan merasakan apa yang aku rasakan..
dan membawa kembali senyuman untuk ku…
senyuman yang dulu kau bawa bersama cintaku…
telah membawa hidupku dalam kesedihan..
canda tawa yang dulu ada..
telah terbawa jauh oleh rasa cintaku padamu…
aku hanya bisa berharap..
kau akan tau dan mengerti…
memahami dan merasakan apa yang aku rasakan..
dan membawa kembali senyuman untuk ku…
senyuman yang dulu kau bawa bersama cintaku…
tapi ada satu hal yang selalu aku takutkan…
kau tak pernah merasakan apa yang aku rasakan..
kau hanya menganggapku sebagai teman..
itu yang selalu membuatku merasa sepi…
tak mengungkapkan apa yang aku rasakan selama ini…
rasa cinta yang terpendam di dasar lubuk hati..
kau tak pernah merasakan apa yang aku rasakan..
kau hanya menganggapku sebagai teman..
itu yang selalu membuatku merasa sepi…
tak mengungkapkan apa yang aku rasakan selama ini…
rasa cinta yang terpendam di dasar lubuk hati..
itu yang selalu membuatku tersenyum saat kau bahagia..
melihat kau bersama dia yang kau cintai…
dan dia itu bukan aku…
mungkin memang aku tersenyum bahagia…
tapi sebenarnya hatiku menangis…
menyadari bahwa cintamu bukan untuk ku…
tapi aku akan tetap tersenyum bahagia…
karna bahagiamu bahagia ku juga….
melihat kau bersama dia yang kau cintai…
dan dia itu bukan aku…
mungkin memang aku tersenyum bahagia…
tapi sebenarnya hatiku menangis…
menyadari bahwa cintamu bukan untuk ku…
tapi aku akan tetap tersenyum bahagia…
karna bahagiamu bahagia ku juga….
Kesendiriaan dalam kesedihan
Alunan angin tak mampu mengusir sepiku,
Buaian rumput jua tak mampu menidurkanku,
Kesendirian yang semu membuatku merindu,
Yang tak termimpi menjadi sesuatu.
Buaian rumput jua tak mampu menidurkanku,
Kesendirian yang semu membuatku merindu,
Yang tak termimpi menjadi sesuatu.
Memang kusadari,
Rangkaian peristiwa yang menepi,
Menyentuh sanubari hati,
Dan meninggalkan jejak yang berseri.
Rangkaian peristiwa yang menepi,
Menyentuh sanubari hati,
Dan meninggalkan jejak yang berseri.
Hanya waktu yang tahu,
Mengapa ramai siang membuatku gelisah,
Mengapa hening malam membuatku galau.
Mengapa ramai siang membuatku gelisah,
Mengapa hening malam membuatku galau.
Ini sekedar curahan pena,
Menuangkan hati lewat tinta,
Tapi ini adalah nyata,
Setiap saat memang selalu bermakna.
Menuangkan hati lewat tinta,
Tapi ini adalah nyata,
Setiap saat memang selalu bermakna.
Senang riang galau dan sedih,
Hanyalah perputaran kejadian belaka,
Semua tergantung pilihan kita,
Ikhtiar atau takdir.
Hanyalah perputaran kejadian belaka,
Semua tergantung pilihan kita,
Ikhtiar atau takdir.
Aku memilih berpikir dan berusaha,
Aku memilih menulis dan berbicara,
Aku memilih diam dan bergerak,
Aku memilih hening dan bersukacita,
Aku memilih bahwa aku harus memilih.
Aku memilih menulis dan berbicara,
Aku memilih diam dan bergerak,
Aku memilih hening dan bersukacita,
Aku memilih bahwa aku harus memilih.
Inilah curahanku…
Dalam belajarku menulis kata…
Dalam belajarku menulis kata…
KUSAYANG KALIAN TEMAN \m/
Ku enggk ngerti apa yang ada di pikiran kalian.. selalu aja ada salah paham sama temen sendiri.. Kalau udah ada salah paham atau ada enggk enaknya sama temen sendri. selalu aja di jauhin atau kalian omongin di blakang dia.. Harusnya tuh buat dia sadar kasih pengarahan yg baik.. Bukan malah di tinggalin gitu aja.. Sejelek-jeleknya(seburuknya) sifat dari seorang temen . tingkah laku seorang temen tuh pasti ada sisi baiknya.. Ku yakin cuma kalian yg bisa buat dia sadar.. ..ASAL LOE TAU AJA!! KADANG NASEHAT DARI TEMEN LEBIH DI DENGER DARIPADA NASEHAT ORANG TUA ATAU SAUDARA..!! :) th'x
PEDIH
Engkau yang sedang patah hati
Menangislah dan jangan ragu ungkapkan
Betapa pedih hati yang tersakiti
Racun yang membunuhmu secara perlahan
Engkau yang saat ini pilu
Betapa menanggung beban kepedihan
Tumpahkan sakit itu dalam tangismu
Yang menusuk relung hati yang paling dalam
Hanya diri sendiri
Yang tak mungkin orang lain akan mengerti
Di sini ku temani kau dalam tangismu
Bila air mata dapat cairkan hati
Kan ku cabut duri pedih dalam hatimu
Agar kulihat, senyum di tidurmu malam nanti
Anggaplah semua ini
Satu langkah dewasakan diri
Dan tak terpungkiri
Juga bagi...
Engkau yang hatinya terluka
Di peluk nestapa tersapu derita
Seiring saat keringnya air mata
Tak mampu menahan pedih yang tak ada habisnya
Menangislah dan jangan ragu ungkapkan
Betapa pedih hati yang tersakiti
Racun yang membunuhmu secara perlahan
Engkau yang saat ini pilu
Betapa menanggung beban kepedihan
Tumpahkan sakit itu dalam tangismu
Yang menusuk relung hati yang paling dalam
Hanya diri sendiri
Yang tak mungkin orang lain akan mengerti
Di sini ku temani kau dalam tangismu
Bila air mata dapat cairkan hati
Kan ku cabut duri pedih dalam hatimu
Agar kulihat, senyum di tidurmu malam nanti
Anggaplah semua ini
Satu langkah dewasakan diri
Dan tak terpungkiri
Juga bagi...
Engkau yang hatinya terluka
Di peluk nestapa tersapu derita
Seiring saat keringnya air mata
Tak mampu menahan pedih yang tak ada habisnya
Langganan:
Postingan (Atom)